Spiga

Tips Rahasia Wawancara Kerja - Bagian Pertama

Artikel tetang Tips Rahasia Wawancara Kerja ini kutuliskan, based on my true story..

Dalam wawancara ,sudah pasti Anda akan dihujani berbagai pertanyaan oleh si pewawancara, dengan maksud untuk mengenal Anda lebih jauh. Banyak ahli percaya bahwa sebetulnya sukses dari sebuah wawancara kerja justru bergantung pada diri Anda sendiri. Mengapa? Karena pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara kepada seluruh calon pegawai pada dasarnya adalah sama, namun yang membedakan penilaian ialah jawaban dari masing-masing calon pegawai tersebut.
  • Hal pertama yang perlu Anda camkan adalah membangun rasa percaya diri dulu. Kepercayaan diri atau percaya diri (PD) memang perlu ditampilkan. Usahakan untuk melakukan kontak mata / Eye contact dengan penanya dan jawab pertanyaan- pertanyaan dengan jawaban yang jelas.
  • Jangan lupa untuk cermat mendengarkan pertanyaan. Komunikasi harus berjalan dua arah. Jika Anda terlalu mendominasi konversasi, bisa jadi Anda kehilangan soal-soal yang dirasakan penting oleh penanya.
  • Jika ada kesempatan bertanya, jangan menanyakan sesuatu yang bisa menimbulkan kesimpulan negatif. Contoh yang paling umum misalnya pertanyaan mengenai hari libur. Jika pertanyaan seputar ini terlalu rinci, jangan-jangan pihak pewawancara menganggap pelamar tertarik bergabung lebih karena banyaknya kesempatan libur. Kalaupun soal ini ingin diperjelas, pastikan bahwa pewawancara mengerti kenapa Anda perlu menanyakan hal itu.
  • Sikap tubuh yang baik hendaknya diperhatikan selama berlangsungnya wawancara. Hindari bahasa-bahasa tubuh yang negatif, seperti menggerak-gerakkan kaki, menggigit bibir, melipat tangan, tidak melihat lawan bicara atau berdehem sebelum menjawab setiap pertanyaan.
  • Anda juga harus bisa lebih tenang atau rileks dan open minded atau terbuka.
  • Terlambat datang mengikuti wawancara misalnya, merupakan satu hal yang hendaknya tidak boleh terjadi. Tepat waktu (atau datang lebih awal) biasanya diartikan oleh pengundang sebagai bentuk komitmen, bahkan lebih dari itu bisa dianggap sebagai tanda bisa dipercaya serta sikap profesional.
  • Bersikaplah positif atau positive thinking dan usahakan agar pihak lain merasa nyaman. Perlihatkan keterbukaan dengan cara memberi senyum hangat serta jabat tangan keras, tapi wajar.
  • Jangan memberi komentar negatif tentang perusahaan Anda sebelumnya atau perusahaan tempat bekerja sekarang.
  • Rileks, anggap saja wawancara adalah sebuah percakapan biasa. Ingat, penanya sebenarnya sama groginya dengan yang diwawancara.
  • Bila wawancara sudah selesai, jangan lupa memberi salam dan mengucapkan terima kasih. Kesankan bahwa Anda berminat dengan posisi yang ditawarkan. Kalau perlu tanyakan kemungkinan bisa menelepon untuk mencek status lamaran. Kalau mereka menyatakan akan mengontak, dengan sopan tanyakan kapan hal itu bisa diharapkan.
  • Kirimkan pesan, “Terima kasih untuk wawancaranya”. Usahakan supaya pesan itu tiba sebelum keputusan diambil. Kalau kontak selama ini dilakukan melalui e-mail, kirim e-mail terima kasih segera setelah wawancara. Sehingga dengan begitu, diharapkan Anda mampu ‘menyelami’ apa sebenarnya yang diinginkan/diharapkan para pewawancara dari Anda, calon pegawai baru. Ketika wawancara kerja berlangsung, Anda dituntut untuk tampil sempurna dalam segala hal, baik dalam hal bersikap, berpikir maupun penampilan. Karena momen tersebut merupakan momen ‘menjual diri’ Anda kepada perusahaan secara langsung. Untuk itu anda harus dapat memberikan kesan sempurna pada para pewawancara.
Bersambung..
Semoga bemanfaat :) God Bless You
NB: Jangan lupa kasih komen ya..
Baca seterusnya ..